Sunday, December 22, 2019

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BI


BAB XIV
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BI

RESUME
Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia

Semester 3

Dosen Pengampuh
M. Bayu Firmansyah, M.Pd

  
Disusun Oleh :
Alfa Julia (18188201008)


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
ANGKATAN 18 A
STKIP–STIT PGRI PASURUAN
Jl. Ki Hajar Dewantara No. 27-29 Pasuruan 67118

A. PENDAHULUAN
Pengajaran (teaching) dan pembelajaran (learning) merupakan dua istilah yang dipakai untuk membedakan fokus aktivitas guru dan pembelajaran di kelas. Pengajaran fokus aktivitas lebih banyak dilakukan oleh guru. Guru lebih banyak memberikan ceramah, menerangkan, dll. Pembelajaran memberi fokus aktivitas lebih banyak dilakukan oleh pembelajar. Pembelajaran diberi kebebasan untuk menyerap informasi dari berbagai sumber, mengumpulkan bahan dengan mengadakan wawancara, melaporkan hasil wawancara, mengadakan pengamatan, menganalisis, mensintesis, dan sejenisnya. Pembelajara diberi kebebasan untuk berinisiatif dan berkreasi berdasarkan bakat, minat, perhatian, motivasi mereka. Besar kecilnya pengambilan porsi guru tetapp harus memperhatikan jenjang pendidikan. Hal ini sejalan dengan pemikiran para filosof dan ahli pembelajaran. Seorang filosuf Konfusius pernah mengatakan bahwa :
a. Apa yang saya dengar, saya lupa.
b. Apa yang saya lihat, saya ingat.
c. Apa yang saya lakukan, saya paham.

B. MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran adalah alat pelajaran yang telah diisi program pembelajaran. Misalnya, tape recorder yang dipergunakan untuk memutar kaset pembacaan puisi ketika seorang guru sedang membelajarkan pembelajaran membaca puisi dengan intonasi yang benar. Dengan kata lain, barang yang sama bagi seseorang guru mata pelajaran tertentu dapat berfungsi sebagai alat pelajaran.
1. Dasar pengembangan media pembelajaran
Program yang dimaksud adalah pesan berupa materi pembelajaran yang disusun untuk disampaikan kepada pembelajar dalam berbagai bentuk sajian agar mudah diserap oleh pembelajar. Teori psikoliguistik (Clark dan Clark, 1980) menjelaskan bahwa ingatan manusia ada yang berjangka pendek dan ada yang berjangka panjang. Ingatan berjangka pendek adalah ingatan terhadap informasi yang diserap dan disimpan dalam otak besar sebelum “dikirim” ke otak kecil. Apabila informasi itu sudah berhasil “masuk” ke kotak kecil menjadi ingatan jangka panjang tidak akan pernah dilupakan selama manusia masih hidup.

Agar media pembelajaran itu dapat efektif, ada banyak syarat yang harus diperhatikan dalam pemilihan median, yaitu (a) harus sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dikembangkan, (b) harus sesuai dengan karakteristik pembelajara, (c) harus disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia, (d) harus disesuaikan dengan ketersediaan sumber, (e) harus disesuaikan dengan ketersediaan dana, tenaga, dan fasilitas, dan (f) harus dipertimbangkan keluwesan, kepraktisan, dan daya tahan media.
2. Aneka macam media pembelajaran
Ada beberapa sifat media pembelajaran, yaitu media berupa garis, media berupa gambar, media berupa gerak, media berupa tulisan, dan media berupa suara. Dari sifat-sifat itu, yang dikenal oleh masyarakat adalah media auditif, media visual, dan audio visual. Rudi Bretz (dalam Basuki Wibowo, 2001) membuat klasifikasi jenis media lebih rinci yaitu media audio visual bergerak, audio visual diam, audio semigerak, visual gerak, visual diam, audio, dan cetak. Meski klasifikasi tersebut lebih rinci, namun dasarnya tetap saja tiga yaitu, visual, auditif, dan audio visual.

C. PENYEDIAAN MEDIA PEMBELAJARANN
1. Mengidentifikasi media yang sesuai dan mudah dikembangkan
Media pembelajaran yang akan dikembangkan tentu harus sesuai dengan karakter media yang dipilih serta kesesuaian media dengan materi pembelajaran, tujuan pembelajaran, ketersediaan media di tempat belajar.
2. Mengembangkan media pembelajaran
Media pembelajaran harus mampu membantu memudahkan penyerapan informasi dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang. Jika setiap informasi penting yang berkaitan dengan pengembangan kognitif, afektif, dan psikomotor dapat diserap dengan baik oleh pembelajar, kompetensi pembelajar akan mudah berkembang dengan baik juga. Hal inilah pentingnya pemanfaatan media pembelajaran. Semakin canggih karakteristik media pembelajaran akan semakin mudah membantu meningkatkan daya serap pembelajar. Namun, pemilihan media yang jauh lebih penting harus dipertimbangkan oleh guru adalah kemudahan penyediaan dan pemanfaatannya.

Langkah konkret yang mudah untuk mempersiapkan media pembelajaran adalah sebagai berikut :
a. Persiapkan materi yang akan dimediakan (memilih materi dan menentukan topik-topik inti materi)
b. Tentukan jenis media yang akan di gunakan (visual, auditif, audio visual)
1) Bila media visual : buatlah ringkasan materi dalam bentuk bagan, skema, atau deskripsi.
2) Bila media auditif : siapkan teks yang akan direkam, siapkan narator yang akan direkam suaranya, lakukan perekamna di studio agar suara dapat jernih.
3) Bila media audio visual diam : siapkan berbagai gambar yang akan divisualkan, siapkan narator yang akan membacakan teks sebagai isian suara, padukan antara isian suara dengan tampilan gambar.
4) Bila audio visual gerak : buat skenario materi yang akan dimediakan, siapkan pelaku-pelaku yang akan memerankan tokoh pembawa pesan materi, lakukan pelatihan pemeranan pembawa pesan, pilih lokasi shotting (in door atau out door), siapkan kameramen lengkap dengan peralatan, lakukan shooting, lakukan editing hasil shoting sesuai dengan tujuan pembelajar.
c. Gunakan hasil pengembangan media untuk melakukan pembelajaran di kelas.
d. Evaluasi efektivitas penerapan media dalam mengembangkan kompetensi pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Pranowo. 2015, Teori Belajar Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Belajar

No comments:

Post a Comment