BAB XI
CONTEXSTUAL
TEACHING AND LEARNING DALAM PBI
RESUME
Diajukan untuk memenuhi
Tugas Mata Kuliah
Metode Pembelajaran Bahasa
Indonesia
Semester 3
Dosen Pengampuh
M. Bayu Firmansyah, M.Pd
Disusun Oleh :
Alfa Julia (18188201008)
PENDIDIKAN BAHASA
DAN SASTRA INDONESIA
ANGKATAN 18 A
STKIP–STIT PGRI PASURUAN
Jl. Ki Hajar Dewantara
No. 27-29 Pasuruan 67118
A. PENGERTIAN CTL
CTL atau belajar dan mengajar berdasarkan pendekatan kontekstual adalah
pembelajaran yang merujuk pada keseluruhan situasi, latar belakang, atau
lingkungan yang berhubungan dengan diri pembelajar. Yang ingin dibangun dalam
CTL adalah perkembangan pikiran pembelajar sesuai dengan perkembangannya (baca:
mempercepat perkembangan long term memory),
pembelajar barus dihadapkan dengan realita yang ada di sekitarnya untuk
memahami konsep-konsep teoretis dan akademis.
B. ANEKA PENDEKATAN DALAM
PEMBELAJARAN BAHASA Indonesia
Pembelajaran bahasa Indonesia dewasa ini memperkenalkan berbagai
pendekatan, yaitu (a) pendekatan komunikatif, (b) pendekatan konstruktifisme,
dan sekarang diperkenalkan pendekatan lain yaitu (c) pendekatan CTL.
Pendekatan komunatif digunakan untuk mengajarkan bahasa Indonesia kepada
pembelajaran. Konsep pendekatannya adalah bahwa bahasa diasumsikan sebagai alat
komunikasi. Pendekatan komunikatif digunakan untuk memilih materi yang harus
dipelajari oleh pembelajar.
Pendekatan konstruktifisme berasumsi bahwa setiap pembelajar mampu belajar
dengan mengontruk rumusan kebenaran berdasarkan perkembangan pikirannya. Pendekatan
ini digunakan unruk mendasari pemilihan materi seperti apa yang sesuai dengan
tahap perkembangan pikiran belajar. Pendekatan konstruktifisme digunakan untuk
melihat tahap perkembangan pikiran belajar.
Pendekatan CTL berasumsi bahwa konteksbelajar menjadi sangat penting dalam
belajar pembelajar, termasuk konteks belajar bahasa. CTL lebih memberikan warna
pada pentingnya menciptakan atmosfer belajar bagi pembelajar sehingga ketika
pembelajar belajar tidak merasa asing dengan sesuatu yang sedang dipelajari.
C. CTL MEMBANGUN PEMIKIR KRITIS
DAN KREATIF
Pemikir kritis adalah pemikir ysng msmpu berpikir secara sistematis
untuk menemukan kebenaran dengan mengevaluasi bukti-bukti, asumsi, logika dan
bhaasa orang lain mendasari pernyataan orang lain tersebut. Seorang pemikir
kritis memiliki ciri penanda sebagai berikut:
1. Mampu mengidentifikasi masalah
2. Mampu menemukan sudut pandang
3. Mampu mengajukan alasan
4. Mampu mengemukakan asumsi-asumsi
5. Mampu mengemukakan bahasa dengan jelas
6. Mampu mengemukakan bukti-bukti sebagai pendukung
7. Mampu menarik kesimpulan
8. Mampu melihat implikasi dari kesimpulan yang sudah diambil
D. MEMBANGUN SEMANGAT BELAJAR
CTL mampu memberikan jawaban atas kegagalan pembelajaran secara tradisional
yang penuh dengan ceramah dan hafalan. CTL mampu membawa keberhasilan terhdap
maayoritas pembelajar yang gagal dalam pembelajaran secara tradisional. Ada beberapa
hal yang perlu dikembangakan agar CTL mampu mencapai keberhasilan dengan
standar tinggi, yaitu :
a) Prinsip saling ketergantungan
b) Prinsip pembelajaran mandiri dan
kerjasama
c) Prinsip kebermaknaan dalam
belajar
d) Pinsip berpikir kritis dan
kreatif
e) Prinsip penilaian secara
autentik
E. MENINGKATKAN DAYA SERAP
PEMBELAJAR
Pengajar mestinya menghindari kegiatan pengajaran dengan memberi ceramah,
dan memperbanyak pemberian kesempatan kepada pembelajar untuk melakukan sesuatu
dan melaporkannya.
Agar pembelajar dapat mencapai kompetensi maksimal, pengajar dapat
melakukan berbagai usaha dalam proses pembeljaaran dengan memanfaatkan berbagai
materi, metode, teknik, strategi, dan
media untuk menunjang proses
belajar-mengajar antara pengajar dengan pembelajar melalui materi .
Komponen pembelajaran pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu (a)
komponen pokok meliputi pengajar,
materi, dan pembelajar, dan (b) komponen penunjang meliputi metode,
teknik, srategi, dan media pembelajar.
F. MODEL CTL BAHASA INDONESIA
Desain pembelajaran secara kontekstual tersebut dapat dirancang dengan
memperhatikan komponen pembelajaran sebagai berikut :
1. Pemilihan materi
2. Metode pembelajaran
3. Teknik pembelajaran
(a) Membuat kelompok di anatara pembelajar, (b) Berbagi tugas di antara
pembelajar, (c) Saling membantu di antara pembelajar, (d) Saling memberi semangat
untuk sukses bersama.
4. Stategi pembelajaran
(1) Saling memberi dukungan untuk keberhasilan, (2) saling memberi kritik,
saran dan masukan, (3) masing-masing pembelajar selalu siap menerima kritik,
saran dan masukan sebagai dorongan untuk sukses bersama, (4) setiap pembelajar
harus meraskan dan menyadari bahwa andil pembelajar lain harus dihargai sebagai
kontributor yang sangat signifikan dalam mencapai suatu keberhasilan.
5. Media pembelajaran
6. Interaksi belajar mengajar
7. Penilaian hasil belajar
Penilain hasil belajar berdasarkan CTL disarankan menggunakan penilaian
autentik. Asrtinya, penilaian dengan non-tes, seperti profolio, proyek, njuk
kerja adalah bentuk penialaian tepat untuk pembelajaran berdasarkan pendekatan
CTL.
DAFTAR
PUSTAKA
Pranowo.
2015, Teori Belajar Bahasa.
Yogyakarta: Pustaka Belajar
No comments:
Post a Comment