BAB
I
BATASAN
DAN LATAR BELAKANG
RESUME
Diajukan
untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pragmatik
Semester
4
Dosen
Pengampuh
M.
Bayu Firmansyah, M.Pd
Disusun
Oleh :
Alfa
Julia (18188201008)
PENDIDIKAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
ANGKATAN
18 A
UNIVERSITAS
PGRI WIRANEGARA
Jl. Ki Hajar Dewantara No. 27-29 Pasuruan 67118
Pragmatik adalah studi tentang
makna yang disampaikan oleh penutur (atau penulis) dan tafsirkan oleh
pendengar (atau pembaca). Sebagai
akibatnya studi ini lebih banyak berhubungan dengan analisis tentang apa yang
dimaksudkan orang dengan tuturan-tuturannya daripada dengan makna terpisah dari
kata atau frasa yang digunakan dalam tuturan itu sendiri. Pragmatik adalah studi tentang maksud penutur.
Diperlukan suatu pertimbangan
tentang bagaimana cara penutur mengatur apa yang ingin mereka katakan yang
disesuaikan dengan orang yang mereka ajak bicara, dimana, kapan, dan dalam
keadaan apa. Pragmatik adalah studi
tentag kontekstual.
Betapa banyak sesuatu yang
tidak dikatakan ternyata menjadi sesuatu yang disampaikan. Kita boleh
mengatakan bahwa studi ini adalah studi pencarian makna yang tersamar. Pragmatik adalah studi tentang bagaimana
agar lebih banyak yang disampaikan daripada yang dituturkan.
Pada asumsi tentang seberapa
dekat atau jauh jarak pendengar, penutur menentukan sebarapa banyak kebutuhan
yang dituturkan. Pragmatik adalah studi
tentang ungkapan dari jarak jauh hubungan.
Sintak, Semantik, dan Pragmatik
Sintaksis adalah studi
tentang hubungan atara bentuk-bentuk kebahasaan, bagaimana menyusun
bentuk-bentuk kebahasaan itu dalam suatu tatanan (urutan) dan tatanan mana yang
tersusun dengan baik. Semantik adalah studi tentang hubungan antara
bentuk-bentuk linguistik dengan entitas di dunia; yaitu bagaimana hubungan
kata-kata dengan sesuatu secara harfiah. Pragmatik adalah studi tentang
hubungan antara bentuk-bentuk linguistik dan pemakaian bentuk-bentuk itu.
Diantara 3 bagian perbedaan ini hanya pragmatik sajalah yang memungkinkan orang
ke dalam suatu analisis. Manfaat belajar dengan pragmatik adalah
seseorang dapat bertutur kata tentang makna yang dimaksud orang, asumsi mereka,
maksud atau tujuan mereka, dan jenis-jenis tindakan yang mereka perlihatkan
ketika mereka sedang berbicara. Kerugian yang besar adalah bahwa semua
konsep manusia ini sulit dianalisis dalam suatu cara yang konsisiten dan
objektif.
Keteraturan
Orang cenderung bertingkah laku
dengan cara-cara yang teratur ketika harus menggunakan bahasa. Sebagian dari
keteraturan ini berasal dari kenyataan bahwa manusia adalah anggota kelompok
sosial dan mengikuti pola-pola tingkah laku umum yang diharapkan dalam kelompok
itu.
Dalam penggunaan bahasa berasal
dari kenyataan bahwa kebanyakan orang-orang di dalam suatu masyarakat
linguistik memiliki pengalaman-pengalaman dasar yang sama tentang dunia dan
saling memberikan banyak pengetahuan non-linguistik.
Keranjang sampah pragmatik
Dalam jangka waktu panjang
dalam studi bahasa, sudah ada keinginan kuat dalam sistem-sistem analisis yang
formal, seringkali berasal dari matematika dan logika. Penekanannya ada pada
penemuan beberapa prinsip abstrak yang bertumpu pada intisari bahasa itu
juga.dengan menempatkan penemuan ciri-ciri bahasa yang abstrak, secara
potensial universal, di atas tengah meja kerja mereka, para ahi bahasa
cenderung untuk menyingkirkan catatan apa saja yang mereka temukan tentang
pemakaian bahasa setiap hari ke tepian meja.
Meja-meja tempat para ahli
bahasa dan filsafat bahasa bekerja dibaktikan untuk analisis struktur bahasa. Pertimbangkan
kalimat ini :
The duck run up to Mary and
licked her ( Itik itu mendekati Mary dan menyeruduknya).
Pendekatan sintaksis terhadap
kalimat ini akan sesuai dengan aturan-aturan yang menentukan struktur yang
benar dan meniadakan susunan yang tidak benar seperti “Itik Mary kepada
mendekat”. Analisis sintaksis juga disyaratkan untuk menunjukkan bahwa ada elemen
yang hilang (dan_menyeruduknya) sebelu
kata kerja ‘Menyeruduk’ dan untuk menerapkan aturan-aturan yang membolehkan
celah kosong, atau menerima kata ganti ‘it (ini)’ dalam posisi itu. Akan tetapi,
pekerjaan-pekerjaan tentang sintaksis itu sudah akan memikirkannya tidak
relevan sama sekali jika Anda mencoba untuk mengatakan bahwa itik itu tidak
akan melakukan hal yang demikian dan mungkin penutur bermaksud untuk mengatakan
‘anjing’. Dari pandangan sintaksis secara murnim, kalimat seperti ‘Botol kecap
itu mendekati Mary’ sungguh tersusun sebaik kalimat pertama.
Daftar Pustaka
Yule, George. 2014, Pragmatik. Yogyakarta : Celeban Timur UH
III/548
No comments:
Post a Comment