Friday, October 18, 2019

PROSES BELAJAR BAHASA


BAB IV
PROSES BELAJAR BAHASA

RESUME
Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia

Semester 3

Dosen Pengampuh
M. Bayu Firmansyah, M.Pd


Disusun Oleh :
Alfa Julia (18188201008)


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
ANGKATAN 18 A
STKIP–STIT PGRI PASURUAN
Jl. Ki Hajar Dewantara No. 27-29 Pasuruan 67118

A. PROSES BELAJAR BAHASA
Pada zaman dahulu, kakek neneng moyang kita belajar bahasa hanya menirukan orang-orang yang ada disekitarnya. Seseorang yang menguasa bahasa pertama (B1), mereka tinggal dan hidup dilingkungan yang mayoritas menggunakan penutur B1.  Orang yang tidak dapat berbahasa seperti masyarakat yang disekiyarnya, berarti meraka tidak memiliki identitas. Saat pelajaran disekolah, banyak siswa yang gagal dalam ujian B1.

Proses penguasaan bahasa asing, meninjau dari situasi formal dan ada juga yang ditinjau dari situasi alamiah. Yang dimaksud situasi formal adalah selalu dikaitkan dengan situasi di sekolah. Situasi alamiah selalu dikaitkan dengan keluarga .

B. PROSES BELAJAR BAHASA MODEL KRASHEN
Krashen (1976) menyimpulkan bahwa proses penguasaan bahasa kedua anak kecil berbeda dengan orang dewasa. 5 teori yang membahas teori tersebut adalah :
a. Hipotesi pemerolehan dan belajar bahasa
b. Hipotesi urutan alamiah
c. Hipotesi monitor
d. Hipotesi masukan
e. Hipotesis filter afektif

Orang dewasa menguasai bahasa melalui kaidah-kaidah formal bahasa. Proses ini disebut belajar (learning).
a.   Proses penguasaan bahasa seorang anak dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1)   Proses terjadi secara ambang sadar seperti pada pemerolehan bahasa pertama,
2)   Komunikasi terjadi secara alamiah,
3)   Kaidah bahasa dikuasai melalui kegiatan berbahasa,
4)   Keberhasilan belajar bahasa bagi anak tidak mungkin dihindari,
5)   Pembelajaran tidak dapat menyebut aturan bahasa,
6)  Tidak diperkuat oleh pengajaran, uraian tentang tata bahasa, dan tidak ada koreksi, tidak ada tujuan, dan yang lebih hebat lagi tidak ada yang gagal,
7).   Proses diatur oleh strategi universal yang disebut language aqcuisition device (LAD)
b.   Proses penguasaan bahasa orang dewasa dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1)   Proses ini terjadi pada saat orang dewasa belajar bahasa kedua,
2)   Proses terjadi secara sadar dan terjadi internalisasi aturan tata bahasa,
3)   Kemampuan yang dimiliki merupakan hasil pengajaran,
4)   Proses penguasaan bahasa secara sadar ini dapat dihindari,
5)   Pembelajaran memiliki rumusan-rumusan tentang aturan tata bahasa.

Proses monitor hanya dapat berlangsung apabila memenuhi syarat :
a)  Ada waktu yang cukup bagi pembelajar untuk memilih dan menerapkan kaidah yang dipelajarinya (cukup waktu untuk berlatih),
b)  Difokuskan pada bentuk-bentuk bahasa yang benar menurut kiadah, dan
c)   Pembelajaran harus memahami dan menguasai kaidah bahasa yang dipelajari secara benar.


Tentang semakin berkembangnya fungsi kognitif bagi orang dewasa kiranya sesuai dengan pendapat Lenneberg, 1967 bahwa berat otak anak dari sekitar 50 gram pada pertengahan masa kandungan menjadi 400 gram pada saat lahir, dan 1000 gram setelah delapan belas bulan kemudian. Pada tahun kedua perkembangan agak lambat mencapai 1250 gram (anak perempuan) dan 1375 gram (anak laki-laki), setelah itu otak relatif stablil.

C.   PROSES BELAJAR BAHASA MODEL BIALYSTOK
Terdapt 3 tataran, yaitu input, knowledge, dan output. Tataran input berupa pengalaman berbahasa pembelajaran yang telah dipajan (expouser) melalui belajar membaca dan belajar berbicara. Tataran knowledge berupa cara penyimpanan informasi, meliputi penyimpanan secara implisit berupa pengetahuan intuitif. Pengetahuan implisit mempunyai 3 fungsi yaitu :
a.   Sebagai dasar infomasi baru sebelum disimpan dalam pengetahuan implisit,
b.   Sebagai gudang informasi yang selalu terungkap secara eksplisit, dan
c.   Sebagai sistem artikulasi untuk pengetahuan implisit yang mungkin dipakai secara eksplisit.

Tataran Output bahasa adalah gambaran pemahaman dan pengungkapan bahasa. Pengungkapan bahasa dibedakan menjadi dua tipe yaitu pengungkapan spontan dan pengungkapan lamban (Bialystok, 1978). Strategi belajar model Bialystok terdapat 4 tipe yaitu:
a.   Praktik formal yaitu pembalajar membaca untuk menambah pajanan bahasa,
b.   Praktik informal yaitu pajanan bahasa diperoleh melalui komunikasi alamiah,
c. Strategi monitoring yaitu penegetahuan sadar pemakaian bahasa oleh pembelajar untu memperbaiki pengungkapan bahasa, dan
d.   Inferensi (penyimpulan) yaitu proses pengujian hipotesis mengenai pengetahuan bahasa yang tidak dikenal sebelumnya.

D.   PROSES BELAJAR MODEL STEVICKS
Istilah Stevicks untuk menggambarkan proses penguasaan bahasa digambarkan dalam bentuk diagram yang disebut diagram Levertove Machine. Penguasaan bahasa yangdigambarkan oleh Stevicks menggambarkan ciri-ciri sebagai berikut :
a.   Hasil belajar disimpan dalm gudang pemerolehan,
b.   Belajar bahasa bisa menjadi bahan output,
c.   Peranan dan fungsi pemerolehan dan belajar tidak terlalu pisah secara ketat,
d.   Faktor afeksi menjadi rheostat (potensiometer) yang bisa membuat pembelajar sensitif terhadap sistem yang diperoleh.

E.   PERDEBATAN PENDAPAT KRASHEN
Teori Krashen dikritik oleh McLauglin (1980) antara lain :
a. Tidak ada kejelasan perbedaan antara pemerolehan dengan belajar karena tidak memiliki ukuran fisiologis
b.  Perbedaan konsep dasar dengan ambang sadar serta kaidah dan perasaan juga tidak jelas karena seseorang dalm berbahasa tidak pernah ahu apakah mereka menggunakan aturan atauka perasaan untuk mempertimbangkan kegramatikalan suatu ungkapan bahasa,
c.  Penjelasan urutan alamiah dengan mendasarkan pada kondisi pemakaian monitoring hanyalah bersifat sementara.

Penemuan Sliger (1979) bahwa tidak ada hubungan antara penampilan bahasa dengan penguasaan aturan.  Berdasarkan kritik-kritik tersebut, Krashen mengajukan pembelaan teorinya, antara lain model monitor dapat memecahkan beberapa persoalan yang berhubungan dengan fenomena kesukaran pemerolehan bahasa kedua, yaitu :
a.   Hubungan antara lingkungan formal dan informal bahasa dan tingkah laku bahasa,
b.   Urutan alamiah pemerolehan bahasa,
c.   Peranan bahasa ibu,
d.   Variasi individual dalam pemerolehan bahasa, serta
e.   Pertalian antara bakat, sikap dan tingkah laku bahasa.

Perbedaan individual ditunjukkan bahwa kecenderungan pemakaian monitor berbda-beda, yaitu 1) ada yang over users, 2) ada yang under users dan 3) ada yang optimal users (Krashen, 1975).

DAFTAR PUSTAKA
Pranowo. 2015, Teori Belajar Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Belajar


No comments:

Post a Comment