BAB IV
PROSES BELAJAR BAHASA
RESUME
Diajukan untuk memenuhi
Tugas Mata Kuliah
Metode Pembelajaran Bahasa
Indonesia
Semester 3
Dosen Pengampuh
M. Bayu Firmansyah, M.Pd
Disusun Oleh :
Alfa Julia (18188201008)
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA
DAN SASTRA INDONESIA
ANGKATAN 18 A
STKIP–STIT PGRI PASURUAN
Jl. Ki Hajar Dewantara No. 27-29 Pasuruan 67118
A. PROSES
BELAJAR BAHASA
Pada zaman dahulu, kakek neneng moyang kita belajar
bahasa hanya menirukan orang-orang yang ada disekitarnya. Seseorang yang
menguasa bahasa pertama (B1), mereka tinggal dan hidup dilingkungan yang
mayoritas menggunakan penutur B1. Orang
yang tidak dapat berbahasa seperti masyarakat yang disekiyarnya, berarti meraka
tidak memiliki identitas. Saat pelajaran disekolah, banyak siswa yang gagal
dalam ujian B1.
Proses penguasaan bahasa asing, meninjau dari
situasi formal dan ada juga yang ditinjau dari situasi alamiah. Yang dimaksud
situasi formal adalah selalu dikaitkan dengan situasi di sekolah. Situasi alamiah
selalu dikaitkan dengan keluarga .
B. PROSES
BELAJAR BAHASA MODEL KRASHEN
Krashen (1976) menyimpulkan bahwa proses penguasaan
bahasa kedua anak kecil berbeda dengan orang dewasa. 5 teori yang membahas
teori tersebut adalah :
a. Hipotesi pemerolehan dan belajar bahasa
b. Hipotesi urutan alamiah
c. Hipotesi monitor
d. Hipotesi masukan
e. Hipotesis filter afektif
Orang dewasa menguasai bahasa melalui kaidah-kaidah
formal bahasa. Proses ini disebut belajar (learning).
a. Proses penguasaan bahasa seorang anak dapat
diidentifikasi sebagai berikut :
1) Proses terjadi secara ambang sadar seperti pada
pemerolehan bahasa pertama,
2) Komunikasi terjadi secara alamiah,
3) Kaidah bahasa dikuasai melalui kegiatan berbahasa,
4) Keberhasilan belajar bahasa bagi anak tidak mungkin
dihindari,
5) Pembelajaran tidak dapat menyebut aturan bahasa,
6) Tidak diperkuat oleh pengajaran, uraian tentang tata
bahasa, dan tidak ada koreksi, tidak ada tujuan, dan yang lebih hebat lagi tidak
ada yang gagal,
7). Proses diatur oleh strategi universal yang disebut language aqcuisition device (LAD)
b. Proses penguasaan bahasa orang dewasa dapat
diidentifikasi sebagai berikut :
1) Proses ini terjadi pada saat orang dewasa belajar
bahasa kedua,
2) Proses terjadi secara sadar dan terjadi
internalisasi aturan tata bahasa,
3) Kemampuan yang dimiliki merupakan hasil pengajaran,
4) Proses penguasaan bahasa secara sadar ini dapat
dihindari,
5) Pembelajaran memiliki rumusan-rumusan tentang aturan
tata bahasa.
Proses monitor hanya dapat berlangsung apabila
memenuhi syarat :
a) Ada waktu yang cukup bagi pembelajar untuk memilih
dan menerapkan kaidah yang dipelajarinya (cukup waktu untuk berlatih),
b) Difokuskan pada bentuk-bentuk bahasa yang benar
menurut kiadah, dan
c) Pembelajaran harus memahami dan menguasai kaidah
bahasa yang dipelajari secara benar.
Tentang semakin
berkembangnya fungsi kognitif bagi orang dewasa kiranya sesuai dengan pendapat
Lenneberg, 1967 bahwa berat otak anak dari sekitar 50 gram pada pertengahan
masa kandungan menjadi 400 gram pada saat lahir, dan 1000 gram setelah delapan
belas bulan kemudian. Pada tahun kedua perkembangan agak lambat mencapai 1250
gram (anak perempuan) dan 1375 gram (anak laki-laki), setelah itu otak relatif
stablil.
C.
PROSES BELAJAR BAHASA MODEL BIALYSTOK
Terdapt 3 tataran,
yaitu input, knowledge, dan output. Tataran input berupa pengalaman berbahasa pembelajaran yang telah dipajan (expouser) melalui belajar membaca dan
belajar berbicara. Tataran knowledge
berupa cara penyimpanan informasi, meliputi penyimpanan secara implisit berupa
pengetahuan intuitif. Pengetahuan implisit mempunyai 3 fungsi yaitu :
a. Sebagai dasar infomasi baru sebelum disimpan
dalam pengetahuan implisit,
b. Sebagai gudang informasi yang selalu
terungkap secara eksplisit, dan
c. Sebagai sistem artikulasi untuk pengetahuan
implisit yang mungkin dipakai secara eksplisit.
Tataran Output bahasa adalah gambaran pemahaman
dan pengungkapan bahasa. Pengungkapan bahasa dibedakan menjadi dua tipe yaitu
pengungkapan spontan dan pengungkapan lamban (Bialystok, 1978). Strategi
belajar model Bialystok terdapat 4 tipe yaitu:
a. Praktik formal yaitu pembalajar membaca
untuk menambah pajanan bahasa,
b. Praktik informal yaitu pajanan bahasa
diperoleh melalui komunikasi alamiah,
c. Strategi monitoring yaitu penegetahuan sadar
pemakaian bahasa oleh pembelajar untu memperbaiki pengungkapan bahasa, dan
d. Inferensi (penyimpulan) yaitu proses
pengujian hipotesis mengenai pengetahuan bahasa yang tidak dikenal sebelumnya.
D. PROSES
BELAJAR MODEL STEVICKS
Istilah Stevicks
untuk menggambarkan proses penguasaan bahasa digambarkan dalam bentuk diagram
yang disebut diagram Levertove Machine.
Penguasaan bahasa yangdigambarkan oleh Stevicks menggambarkan ciri-ciri sebagai
berikut :
a. Hasil belajar disimpan dalm gudang
pemerolehan,
b. Belajar bahasa bisa menjadi bahan output,
c. Peranan dan fungsi pemerolehan dan belajar
tidak terlalu pisah secara ketat,
d. Faktor afeksi menjadi rheostat (potensiometer) yang bisa membuat pembelajar sensitif
terhadap sistem yang diperoleh.
E.
PERDEBATAN PENDAPAT KRASHEN
Teori Krashen dikritik
oleh McLauglin (1980) antara lain :
a. Tidak ada kejelasan
perbedaan antara pemerolehan dengan belajar karena tidak memiliki ukuran
fisiologis
b. Perbedaan konsep dasar dengan ambang sadar
serta kaidah dan perasaan juga tidak jelas karena seseorang dalm berbahasa
tidak pernah ahu apakah mereka menggunakan aturan atauka perasaan untuk
mempertimbangkan kegramatikalan suatu ungkapan bahasa,
c. Penjelasan urutan alamiah dengan mendasarkan
pada kondisi pemakaian monitoring hanyalah bersifat sementara.
Penemuan Sliger
(1979) bahwa tidak ada hubungan antara penampilan bahasa dengan penguasaan
aturan. Berdasarkan kritik-kritik
tersebut, Krashen mengajukan pembelaan teorinya, antara lain model monitor
dapat memecahkan beberapa persoalan yang berhubungan dengan fenomena kesukaran
pemerolehan bahasa kedua, yaitu :
a. Hubungan antara lingkungan formal dan
informal bahasa dan tingkah laku bahasa,
b. Urutan alamiah pemerolehan bahasa,
c. Peranan bahasa ibu,
d. Variasi individual dalam pemerolehan bahasa,
serta
e. Pertalian antara bakat, sikap dan tingkah
laku bahasa.
Perbedaan individual
ditunjukkan bahwa kecenderungan pemakaian monitor berbda-beda, yaitu 1) ada
yang over users, 2) ada yang under users dan 3) ada yang optimal users (Krashen, 1975).
DAFTAR PUSTAKA
Pranowo. 2015, Teori
Belajar Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Belajar
No comments:
Post a Comment