BAB
II
DEIKSIS
DAN JARAK
RESUME
Diajukan
untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pragmatik
Semester
4
Dosen
Pengampuh
M.
Bayu Firmansyah, M.Pd
Disusun
Oleh :
Alfa
Julia (18188201008)
PENDIDIKAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
ANGKATAN
18 A
UNIVERSITAS
PGRI WIRANEGARA
Jl. Ki Hajar Dewantara No. 27-29 Pasuruan 67118
Deiksis
adalah istilah teknis utnuk salah satu hal mendasar yang kita lakukan
dengan tuturan. Deiksis berarti ‘penunjukan’ melalui bahasa. Bentuk linguistik
yang dipaki untuk menyelesaikan ‘penunjukan’ disebut ungkapan dieksis. Ungkapan
– ungkapan deiksis kadang – kala juga disebut indeksikal.
Ungkapan-ungkapan itu berbeda di antara bentuk-bentuk awal yang dituturkan oleh
anak-anak yang masih kecil dan dapat digunakan untuk menunjuk orang dengan
dengan deiksis persona (‘ku’,
‘mu’), atau untuk mrnunjuk tempat dengan deiksis spasial (‘di sini’, ‘di
sana’), atau untuk waktu dengan deiksis temporal (‘sekarang’,
‘kemudian’).
Deiksis
Persoan
Untuk
mempelajari ungkapan-ungkapan deiksis, kita harus menemukan pergantian
percakapan masing-masing orang dari kedudukannya sebagai ‘saya’ menjadi ‘kamu’
secara konstan. Semua anak kecil mengalami sebuah tahapan dalam proses belajar
mereka, ketika perbedaan ini tampak problematis dan mereka mengatakan sesuatu
seperti ‘bacalah kamu suat cerita’ (sebagai ganti ‘saya’) sambil menyerahkan
sebuah buku kesukaannya.
Deiksis persona dengan jelas menerapkan 3 pembagaian
dasar, yang dicontohkan dengan kata ganti orang pertama, orang kedua, dan orang
ketiga. Dalam beberapa bahasa kategori deiksis penutur, kategori deiksis lawan
tutur dan kategori deiksis penutur, kategori deiksis lawan tutur dan kategori
deiksis lainnya diuraikan panjang lebar dengan tanda status sosial
kekeberabatan.
Deiksis
Tempat
Konsep tentang jarak yang telah disebutkan
berhubungan erat dengan deiksis tempat, yaitu tempat hubungan antara orang dan
bendanya ditunjukkan. Dalam
mempertimbangkan deiksis tempat, perlu diingat bahwa tempat, dari sudut pandang
penutur, dapat ditetapkan baik secara mental maupun fisik.
Dimungkinkan bahwa dasar pragmatik deiksis tempat
yang benar sesungguhnya adalah jarak psikologis. Objek-objek kedekatan secara
fisik akan cenderung diperlakukan oleh penutur sebagai kedekatan secara
psikologis.
Deiksis
Waktu
Kita sudah mengetahui pemakaian proksimal ‘sekarang’
yang menunjukkan baik waktu yang berkenaan dengan saat penutur berbicara maupun
saat suara penutur sedang didengar. Kebalikan dari ‘sekarang’, ungkapan distal
‘pada saat itu’ mengimplikasikan baik hubungan waktu lampau maupun waktu yang
akan datang.
Deiksisi
dan Tata Bahasa
Perbedaan pokok yang disajikan sejauh ini mengenai
deiksis orang, tempat (ruang), dan waktu, semuanya dapat dilihat pada
pekerjanaan dari salah satu perbedaan-perbedaan struktural yang paing umum yang
dibuat dalam tata bahasa inggris-yaitu antara kalimat langsung dan tidak
langsung.
Bukan suatu kejutan bahwa ungkapan-ungkapan deiksis
semuanya ditemukan dalam keranjang sampah pragmatik. Penafsiran mereka
tergantung pada konteks, maksud penutur, dan ungkapan-ungkapan itu
mengungkapkan jarak hubungan. Diberikannya ukuran kecil dan rentangan yang
sangat luas dari kemungkinan pemakainya, ungkapan-ungkapan deiksis selalu
menyampaikan lebih banyak hal daripada yang diucapkan.
Daftar
Pustaka
Yule, George. 2014, Pragmatik. Yogyakarta : Celeban Timur UH
III/548
No comments:
Post a Comment