BAB XIV
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BI
RESUME
Diajukan untuk memenuhi
Tugas Mata Kuliah
Metode Pembelajaran Bahasa
Indonesia
Semester 3
Dosen Pengampuh
M. Bayu Firmansyah, M.Pd
Disusun Oleh :
Alfa Julia (18188201008)
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN
SASTRA INDONESIA
ANGKATAN 18 A
STKIP–STIT PGRI PASURUAN
Jl. Ki Hajar Dewantara No. 27-29 Pasuruan 67118
A. PENDAHULUAN
Pengajaran (teaching) dan pembelajaran (learning) merupakan dua istilah yang
dipakai untuk membedakan fokus aktivitas guru dan pembelajaran di kelas.
Pengajaran fokus aktivitas lebih banyak dilakukan oleh guru. Guru lebih banyak
memberikan ceramah, menerangkan, dll. Pembelajaran memberi fokus aktivitas
lebih banyak dilakukan oleh pembelajar. Pembelajaran diberi kebebasan untuk
menyerap informasi dari berbagai sumber, mengumpulkan bahan dengan mengadakan
wawancara, melaporkan hasil wawancara, mengadakan pengamatan, menganalisis,
mensintesis, dan sejenisnya. Pembelajara diberi kebebasan untuk berinisiatif
dan berkreasi berdasarkan bakat, minat, perhatian, motivasi mereka. Besar
kecilnya pengambilan porsi guru tetapp harus memperhatikan jenjang pendidikan.
Hal ini sejalan dengan pemikiran para filosof dan ahli pembelajaran. Seorang
filosuf Konfusius pernah mengatakan bahwa :
a. Apa yang saya
dengar, saya lupa.
b. Apa yang saya
lihat, saya ingat.
c. Apa yang saya
lakukan, saya paham.
B. MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran
adalah alat pelajaran yang telah diisi program pembelajaran. Misalnya, tape
recorder yang dipergunakan untuk memutar kaset pembacaan puisi ketika seorang
guru sedang membelajarkan pembelajaran membaca puisi dengan intonasi yang
benar. Dengan kata lain, barang yang sama bagi seseorang guru mata pelajaran
tertentu dapat berfungsi sebagai alat pelajaran.
1. Dasar pengembangan media pembelajaran
Program yang
dimaksud adalah pesan berupa materi pembelajaran yang disusun untuk disampaikan
kepada pembelajar dalam berbagai bentuk sajian agar mudah diserap oleh
pembelajar. Teori psikoliguistik (Clark dan Clark, 1980) menjelaskan bahwa
ingatan manusia ada yang berjangka pendek dan ada yang berjangka panjang.
Ingatan berjangka pendek adalah ingatan terhadap informasi yang diserap dan
disimpan dalam otak besar sebelum “dikirim” ke otak kecil. Apabila informasi
itu sudah berhasil “masuk” ke kotak kecil menjadi ingatan jangka panjang tidak
akan pernah dilupakan selama manusia masih hidup.
Agar media
pembelajaran itu dapat efektif, ada banyak syarat yang harus diperhatikan dalam
pemilihan median, yaitu (a) harus sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin
dikembangkan, (b) harus sesuai dengan karakteristik pembelajara, (c) harus
disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia, (d) harus disesuaikan dengan
ketersediaan sumber, (e) harus disesuaikan dengan ketersediaan dana, tenaga,
dan fasilitas, dan (f) harus dipertimbangkan keluwesan, kepraktisan, dan daya
tahan media.
2. Aneka macam media pembelajaran
Ada beberapa sifat
media pembelajaran, yaitu media berupa garis, media berupa gambar, media berupa
gerak, media berupa tulisan, dan media berupa suara. Dari sifat-sifat itu, yang
dikenal oleh masyarakat adalah media auditif, media visual, dan audio visual.
Rudi Bretz (dalam Basuki Wibowo, 2001) membuat klasifikasi jenis media lebih
rinci yaitu media audio visual bergerak, audio visual diam, audio semigerak,
visual gerak, visual diam, audio, dan cetak. Meski klasifikasi tersebut lebih
rinci, namun dasarnya tetap saja tiga yaitu, visual, auditif, dan audio visual.
C. PENYEDIAAN MEDIA PEMBELAJARANN
1. Mengidentifikasi media yang sesuai dan
mudah dikembangkan
Media pembelajaran
yang akan dikembangkan tentu harus sesuai dengan karakter media yang dipilih
serta kesesuaian media dengan materi pembelajaran, tujuan pembelajaran,
ketersediaan media di tempat belajar.
2. Mengembangkan media pembelajaran
Media pembelajaran
harus mampu membantu memudahkan penyerapan informasi dari ingatan jangka pendek
ke ingatan jangka panjang. Jika setiap informasi penting yang berkaitan dengan
pengembangan kognitif, afektif, dan psikomotor dapat diserap dengan baik oleh
pembelajar, kompetensi pembelajar akan mudah berkembang dengan baik juga. Hal inilah
pentingnya pemanfaatan media pembelajaran. Semakin canggih karakteristik media
pembelajaran akan semakin mudah membantu meningkatkan daya serap pembelajar. Namun,
pemilihan media yang jauh lebih penting harus dipertimbangkan oleh guru adalah
kemudahan penyediaan dan pemanfaatannya.
Langkah konkret
yang mudah untuk mempersiapkan media pembelajaran adalah sebagai berikut :
a. Persiapkan
materi yang akan dimediakan (memilih materi dan menentukan topik-topik inti
materi)
b. Tentukan jenis
media yang akan di gunakan (visual,
auditif, audio visual)
1) Bila media
visual : buatlah ringkasan materi dalam bentuk bagan, skema, atau deskripsi.
2) Bila media
auditif : siapkan teks yang akan direkam, siapkan narator yang akan direkam
suaranya, lakukan perekamna di studio agar suara dapat jernih.
3) Bila media audio
visual diam : siapkan berbagai gambar yang akan divisualkan, siapkan narator
yang akan membacakan teks sebagai isian suara, padukan antara isian suara
dengan tampilan gambar.
4) Bila audio
visual gerak : buat skenario materi yang akan dimediakan, siapkan pelaku-pelaku
yang akan memerankan tokoh pembawa pesan materi, lakukan pelatihan pemeranan
pembawa pesan, pilih lokasi shotting (in
door atau out door), siapkan
kameramen lengkap dengan peralatan, lakukan shooting, lakukan editing hasil
shoting sesuai dengan tujuan pembelajar.
c. Gunakan hasil
pengembangan media untuk melakukan pembelajaran di kelas.
d. Evaluasi efektivitas
penerapan media dalam mengembangkan kompetensi pembelajaran.
DAFTAR
PUSTAKA
Pranowo. 2015, Teori Belajar Bahasa. Yogyakarta:
Pustaka Belajar